Beranda | Artikel
DIALOG DI MAJELIS RASULULLAH
Minggu, 15 Maret 2009

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Sahihnya;

Zuhair bin Harb menuturkan kepadaku. Dia berkata; Jarir menuturkan kepada kami dari ‘Umarah (yaitu Ibn al-Qa’qa’) dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bertanyalah kalian kepadaku.” Namun mereka merasa segan untuk bertanya kepada beliau. Lalu datanglah seorang lelaki duduk di depan kedua lutut Nabi. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud Islam?”. Beliau menjawab, “Janganlah kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat, dan kamu berpuasa Ramadhan.” Lelaki itu berkata, “Anda benar.”

Lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu iman?”. Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, para rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan, dan kamu beriman kepada takdir seluruhnya.” Dia berkata, “Anda benar.” Lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu ihsan?”. Beliau menjawab, “Yaitu kamu merasa takut kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Kalau kamu tidak bisa merasa seolah-olah melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dia mengatakan, “Anda benar.”

Lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu?”. Nabi menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Namun aku akan menceritakan kepadamu tanda-tandanya. Yaitu apabila seorang budak perempuan melahirkan tuannya, maka itulah tandanya. Dan apabila kamu melihat orang-orang yang bertelanjang kaki, tak berpakaian, tuli dan bisu, telah menjadi penguasa di muka bumi. Maka itulah tandanya. Dan apabila kamu melihat para penggembala domba saling berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah tandanya. Pada lima perkara gaib yang tidak diketahui kecuali oleh Allah.”

Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya), “Sesungguhnya di sisi Allah lah ilmu tentang waktu hari kiamat, yang menurunkan hujan, yang mengetahui apa saja yang terjadi di dalam rahim. Dan tidak ada orang yang mengetahui apa yang akan dilakukannya esok hari, dan tidak ada orang yang tahu di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui lagi Maha mengerti segala sesuatu.” (QS. Luqman : 34).

Abu Hurairah berkata; Kemudian lelaki itu bangkit, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalikan kemari orang itu.” Kemudian dia dicari namun tidak berhasil mereka temukan. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini adalah Jibril yang ingin mengajarkan kepada kalian ketika kalian tidak bertanya.” (Diterjemahkan dari Sahih Muslim, dicetak bersama Syarah Nawawi, 2/21-22).


Artikel asli: http://abumushlih.com/dialog-di-majelis-rasulullah.html/